8 Alasan Mengapa Seseorang Merokok
Rokok adalah bahan berbahaya yang sering kita jumpai dalam lini kehidupan sehari-hari. Kenikmatan yang ada pada setiap hisapan rokok membuat setiap orang seakan tidak bisa menahan nafsunya.
Rokok memang berbahaya bagi kesehatan, namun pemerintah pun tidak bisa sembarangan menghentikan peredaran rokok. Karena pada kenyataannya rokok ternyata merupakan salah satu aset pemerintah yang paling banyak memberikan keuntungan bagi negara.
Tingginya minat konsumen pada rokok seolah membuat pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Di satu sisi pemerintah mendapat keuntungan dari rokok, namun di satu sisi pemerintah juga mendapat kerugian dari rokok.
Jalan terbaik yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan peringatan mengenai bahaya merokok. Namun sayangnya masyarakat seolah menutup telinga dan matanya saat peringatan bahaya merokok ditayangkan.
Tapi bukannya semakin berkurang, para penikmat rokok malah semakin bertambah. Apa sebenarnya faktor penyebab yang membuat seseorang merokok? Simak jawabannya di bawah ini.
Kebanyakan perokok di dominasi oleh orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah. Tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Karena faktanya, banyak pula orang yang mengenyam pendidikan tinggi seperti sma/smk hingga perguruan tinggi juga tidak luput dari para perokok.
Jadi sebenarnya apa yang membuat mereka merokok?
Sebenarnya semuanya tergantung pada apa dan bagaimana kita berpikir akan dampak yang ditimbulkan dari merokok. Lulus sebagai sarjana yang punya banyak title juga tidak bisa menjamin seseorang tidak merokok.
Pemahaman akan bahaya merokoklah yang seharusnya ditekankan disekolah-sekolah. Bukan saja materi umum seperti matematika, ipa, dan sejarah saja yang perlu diajarkan. Tapi pendidikan moral dan pemahaman-pemahaman akan bahaya merokok juga perlu diajarkan.
Menurut studi kasus yang dilakukan pada para perokok, ternyata para perokok didominasi oleh kalangan dengan perekonomian menengah ke bawah. Tentunya ada sebuah keanehan di sini. Seharusnya dengan melihat kondisi ekonomi yang minim, bisa membuat seseorang menjadi berhemat.
Namun kenyataannya berbeda!!
Orang dengan perekonomian minim cenderung mengkonsumsi rokok, dengan alasan menghilangkan stess. Bukankah ini merupakan sebuah pernyataan yang mengejutkan??
Ternyata kondisi ekonomi juga bisa berdampak pada stress. Tentu saja, seseorang yang terlalu memikirkan keuangannya secara berlebihan akan berdampak pada stress. Dan kita tau bagaimana cara mengatasi stress tersebut, yaitu dengan merokok.
Dengan menghisap 1 sampai 3 batang rokok nampaknya bisa sedikit menenangkan pikiran, dan melupakan sejenak masalah yang ada.
Seseorang yang tidak punya pekerjaan atau pengangguran lebih cenderung positif mengkonsumsi rokok. Orang yang tidak punya kegiatan tentunya akan merasa bosan, dan jenuh. Hal seperti inilah yang memancing minat para pengangguran untuk merokok. Dengan merokok, setidaknya mereka punya sedikit kegiatan.
Tapi pemikiran seperti inilah yang salah. Bukankah akan lebih baik mengerjakan pekerjaan yang lebih bermanfaat seperti ikut gotong royong, membersihkan rumah, atau membersihkan masjid supaya dapat pahala.
Atau kalau bisa cobalah untuk berdagang, seperti jualan bakso, jualan sate, jualan mie ayam dan sebagainya. Toh hal semacam ini akan lebih menguntungkan ketimbang merokok.
Berhati-hatilah dalam memilih teman, karena menurut sebuah studi kasus yang dilakukan pada sejumlah anak nakal. Ternyata sebagian besar faktor penyebab kenakalan pada anak terjadi akibat pergaulan yang buruk. Hal ini juga berlaku pada seorang yang merokok.
Pada awalnya ia hanya ditawari merokok oleh temannya, namun pada akhirnya merokok menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan. Kalau sudah seperti ini siapa yang akan bertanggung jawab?
Selain teman, ternyata lingkungan juga memiliki pengaruh terhadap kebiasaan seseorang. Apabila dilingkungan tempat tinggal anda kebanyakan adalah perokok, maka bukan tidak mungkin anda juga akan mengikuti kebiasaan buruk mereka.
Tapi yang lebih berbahaya lagi, jika keluarga anda sendiri juga merupakan perokok. Apa jadinya jika ayah anda yang merupakan kepala keluarga juga merokok?
Tentunya kecenderungan anda untuk merokok akan lebih besar. Bisa jadi akan ada berita yang menyatakan "ayah dan anak berbagi sebatang rokok" nah kalau sudah seperti ini mau ditaruh kemana muka keluarga?
Apa yang biasa dilakukan oleh orang yang bosan? sebagian besar orang akan menjawab bermain hp, dan sebagian lainnya menjawab merokok. Kedua hal ini adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa bosan yang melanda. Dengan merokok orang akan lebih mudah larut pada suasana tenang, dan bisa melupakan rasa bosan.
Biasanya kejadian ini bisa dengan mudah kita jumpai pada saat sedang mengantri. Antri merupakan salah satu hal menyebalkan sekaligus membosankan yang mana kita hanya bisa tengok kanan dan tengok kiri sambil menunggu antrian. Tapi rasa bosan ini bisa dengan mudah diatasi dengan satu batang rokok saja.
Ini merupakan kebiasaan buruk yang sering kita saksikan dilingkungan sekitar.
Didalam hidup pastinya kita akan menjumpai berbagai masalah, seperti ekonomi, masalah keluarga, bullying, cacimaki, fitnah, dan sebagainya. Namun hal tersebutlah yang membuat hidup lebih berwarna, hidup akan lebih indah karena adanya tantangan. Itulah hidup.
Namun ada sebagian besar orang yang tidak bisa dan tidak mampu menghadapi ujian hidup, hingga membuatnya mengalami tekanan batin, dan akhirnya ia menghilangkan masalahnya dengan merokok. Karena menurutnya merokok bisa membuat kita melupakan sejenak semua masalah dunia.
Tapi inilah pemikiran yang salah, masalah yang datang seharusnya dihadapi bukan di hindari. Hilangkan pemikiran anda yang merasa bisa menghilangkan masalah dengan menghisap rokok.
Ini adalah penyebab utama seseorang merokok. Mereka tidak bisa berhenti merokok karena mereka sudah masuk kedalam jeratan rokok. Pada awalnya mungkin anda merasa penasaran, seperti apa sih nikmatnya merokok? mungkin satu batang saja sudah cukup untuk menghilangkan rasa penasaran yang ada.
Tapi lama kelamaan, rasanya ingin mencoba lagi dan lagi. Ini dia salah satu contoh seseorang yang sudah kecanduan dengan rokok. Pada awalnya penasaran, kedua kalinya ketagihan dan ketiga kalinya tidak bisa berhenti merokok.
Jadi jangan coba-coba untuk merokok, walaupun itu hanya satu batang.
Dari beberapa alasan seseorang merokok tersebut, tentunya anda harus bisa mengubah pola pikir anda, agar tidak terjerumus. Jika anda saat ini punya niat untuk mencoba merokok, maka lebih baik batalkan saja niatan itu. Sebab hanya dari rasa penasaran saja seseorang bisa terjebak dan tidak bisa berhenti merokok.
Saya sudah telanjur merokok!!
Lalu bagaimana cara supaya saya bisa berhenti merokok?
Cara pertama yang perlu anda lakukan adalah dengan merubah pola pikir anda terlebih dahulu. Anda harus berpikir apa saja dampak dari merokok nantinya. Setelah anda bisa merubah pola pikir tersebut, sekarang saatnya anda menguatkan niat. Kuatkan niat anda untuk benar-benar berhenti merokok.
Saya tahu bahwa setiap proses itu tidak bisa dilakukan secara instan, jadi buatlah sebuah jadwal. Jadwal apakah itu?
Jadwal harian anda merokok. Di hari pertama cobalah anda kurangi jumlah konsumsi rokok anda, jika biasanya dalam sehari anda bisa mengkonsumsi 10 batang rokok, maka silahkan pada minggu pertama konsumsilah 5 batang rokok. Kemudian minggu kedua, silahkan anda konsumsi 3 batang rokok, dan minggu ketiga silahkan anda konsumsi 2 batang rokok. Lalukan cara ini sampai anda berhasil bertahan selama 1 minggu tanpa rokok.
Jika dalam satu minggu full anda tidak merokok, maka silahkan lanjutkan sampai seterusnya ya.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua. Dan jangan lupa untuk share dan komen artikel ini ya. Terimakasih.
Rokok memang berbahaya bagi kesehatan, namun pemerintah pun tidak bisa sembarangan menghentikan peredaran rokok. Karena pada kenyataannya rokok ternyata merupakan salah satu aset pemerintah yang paling banyak memberikan keuntungan bagi negara.
Tingginya minat konsumen pada rokok seolah membuat pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa. Di satu sisi pemerintah mendapat keuntungan dari rokok, namun di satu sisi pemerintah juga mendapat kerugian dari rokok.
Jalan terbaik yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan peringatan mengenai bahaya merokok. Namun sayangnya masyarakat seolah menutup telinga dan matanya saat peringatan bahaya merokok ditayangkan.
Tapi bukannya semakin berkurang, para penikmat rokok malah semakin bertambah. Apa sebenarnya faktor penyebab yang membuat seseorang merokok? Simak jawabannya di bawah ini.
1. Pendidikan
Kebanyakan perokok di dominasi oleh orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah. Tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Karena faktanya, banyak pula orang yang mengenyam pendidikan tinggi seperti sma/smk hingga perguruan tinggi juga tidak luput dari para perokok.
Jadi sebenarnya apa yang membuat mereka merokok?
Sebenarnya semuanya tergantung pada apa dan bagaimana kita berpikir akan dampak yang ditimbulkan dari merokok. Lulus sebagai sarjana yang punya banyak title juga tidak bisa menjamin seseorang tidak merokok.
Pemahaman akan bahaya merokoklah yang seharusnya ditekankan disekolah-sekolah. Bukan saja materi umum seperti matematika, ipa, dan sejarah saja yang perlu diajarkan. Tapi pendidikan moral dan pemahaman-pemahaman akan bahaya merokok juga perlu diajarkan.
2. Krisis Ekonomi & Keuangan
Menurut studi kasus yang dilakukan pada para perokok, ternyata para perokok didominasi oleh kalangan dengan perekonomian menengah ke bawah. Tentunya ada sebuah keanehan di sini. Seharusnya dengan melihat kondisi ekonomi yang minim, bisa membuat seseorang menjadi berhemat.
Namun kenyataannya berbeda!!
Orang dengan perekonomian minim cenderung mengkonsumsi rokok, dengan alasan menghilangkan stess. Bukankah ini merupakan sebuah pernyataan yang mengejutkan??
Ternyata kondisi ekonomi juga bisa berdampak pada stress. Tentu saja, seseorang yang terlalu memikirkan keuangannya secara berlebihan akan berdampak pada stress. Dan kita tau bagaimana cara mengatasi stress tersebut, yaitu dengan merokok.
Dengan menghisap 1 sampai 3 batang rokok nampaknya bisa sedikit menenangkan pikiran, dan melupakan sejenak masalah yang ada.
3. Tidak Punya Pekerjaan
Seseorang yang tidak punya pekerjaan atau pengangguran lebih cenderung positif mengkonsumsi rokok. Orang yang tidak punya kegiatan tentunya akan merasa bosan, dan jenuh. Hal seperti inilah yang memancing minat para pengangguran untuk merokok. Dengan merokok, setidaknya mereka punya sedikit kegiatan.
Tapi pemikiran seperti inilah yang salah. Bukankah akan lebih baik mengerjakan pekerjaan yang lebih bermanfaat seperti ikut gotong royong, membersihkan rumah, atau membersihkan masjid supaya dapat pahala.
Atau kalau bisa cobalah untuk berdagang, seperti jualan bakso, jualan sate, jualan mie ayam dan sebagainya. Toh hal semacam ini akan lebih menguntungkan ketimbang merokok.
4. Teman Yang Buruk
Berhati-hatilah dalam memilih teman, karena menurut sebuah studi kasus yang dilakukan pada sejumlah anak nakal. Ternyata sebagian besar faktor penyebab kenakalan pada anak terjadi akibat pergaulan yang buruk. Hal ini juga berlaku pada seorang yang merokok.
Pada awalnya ia hanya ditawari merokok oleh temannya, namun pada akhirnya merokok menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan. Kalau sudah seperti ini siapa yang akan bertanggung jawab?
5. Lingkungan Yang Buruk
Selain teman, ternyata lingkungan juga memiliki pengaruh terhadap kebiasaan seseorang. Apabila dilingkungan tempat tinggal anda kebanyakan adalah perokok, maka bukan tidak mungkin anda juga akan mengikuti kebiasaan buruk mereka.
Tapi yang lebih berbahaya lagi, jika keluarga anda sendiri juga merupakan perokok. Apa jadinya jika ayah anda yang merupakan kepala keluarga juga merokok?
Tentunya kecenderungan anda untuk merokok akan lebih besar. Bisa jadi akan ada berita yang menyatakan "ayah dan anak berbagi sebatang rokok" nah kalau sudah seperti ini mau ditaruh kemana muka keluarga?
6. Bosan
Apa yang biasa dilakukan oleh orang yang bosan? sebagian besar orang akan menjawab bermain hp, dan sebagian lainnya menjawab merokok. Kedua hal ini adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa bosan yang melanda. Dengan merokok orang akan lebih mudah larut pada suasana tenang, dan bisa melupakan rasa bosan.
Biasanya kejadian ini bisa dengan mudah kita jumpai pada saat sedang mengantri. Antri merupakan salah satu hal menyebalkan sekaligus membosankan yang mana kita hanya bisa tengok kanan dan tengok kiri sambil menunggu antrian. Tapi rasa bosan ini bisa dengan mudah diatasi dengan satu batang rokok saja.
Ini merupakan kebiasaan buruk yang sering kita saksikan dilingkungan sekitar.
7. Tekanan Batin
Didalam hidup pastinya kita akan menjumpai berbagai masalah, seperti ekonomi, masalah keluarga, bullying, cacimaki, fitnah, dan sebagainya. Namun hal tersebutlah yang membuat hidup lebih berwarna, hidup akan lebih indah karena adanya tantangan. Itulah hidup.
Namun ada sebagian besar orang yang tidak bisa dan tidak mampu menghadapi ujian hidup, hingga membuatnya mengalami tekanan batin, dan akhirnya ia menghilangkan masalahnya dengan merokok. Karena menurutnya merokok bisa membuat kita melupakan sejenak semua masalah dunia.
Tapi inilah pemikiran yang salah, masalah yang datang seharusnya dihadapi bukan di hindari. Hilangkan pemikiran anda yang merasa bisa menghilangkan masalah dengan menghisap rokok.
8. Sudah Kecanduan
Ini adalah penyebab utama seseorang merokok. Mereka tidak bisa berhenti merokok karena mereka sudah masuk kedalam jeratan rokok. Pada awalnya mungkin anda merasa penasaran, seperti apa sih nikmatnya merokok? mungkin satu batang saja sudah cukup untuk menghilangkan rasa penasaran yang ada.
Tapi lama kelamaan, rasanya ingin mencoba lagi dan lagi. Ini dia salah satu contoh seseorang yang sudah kecanduan dengan rokok. Pada awalnya penasaran, kedua kalinya ketagihan dan ketiga kalinya tidak bisa berhenti merokok.
Jadi jangan coba-coba untuk merokok, walaupun itu hanya satu batang.
Kesimpulan
Dari beberapa alasan seseorang merokok tersebut, tentunya anda harus bisa mengubah pola pikir anda, agar tidak terjerumus. Jika anda saat ini punya niat untuk mencoba merokok, maka lebih baik batalkan saja niatan itu. Sebab hanya dari rasa penasaran saja seseorang bisa terjebak dan tidak bisa berhenti merokok.
Saya sudah telanjur merokok!!
Lalu bagaimana cara supaya saya bisa berhenti merokok?
Cara pertama yang perlu anda lakukan adalah dengan merubah pola pikir anda terlebih dahulu. Anda harus berpikir apa saja dampak dari merokok nantinya. Setelah anda bisa merubah pola pikir tersebut, sekarang saatnya anda menguatkan niat. Kuatkan niat anda untuk benar-benar berhenti merokok.
Saya tahu bahwa setiap proses itu tidak bisa dilakukan secara instan, jadi buatlah sebuah jadwal. Jadwal apakah itu?
Jadwal harian anda merokok. Di hari pertama cobalah anda kurangi jumlah konsumsi rokok anda, jika biasanya dalam sehari anda bisa mengkonsumsi 10 batang rokok, maka silahkan pada minggu pertama konsumsilah 5 batang rokok. Kemudian minggu kedua, silahkan anda konsumsi 3 batang rokok, dan minggu ketiga silahkan anda konsumsi 2 batang rokok. Lalukan cara ini sampai anda berhasil bertahan selama 1 minggu tanpa rokok.
Jika dalam satu minggu full anda tidak merokok, maka silahkan lanjutkan sampai seterusnya ya.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua. Dan jangan lupa untuk share dan komen artikel ini ya. Terimakasih.
Post a Comment
Post a Comment